Ada apa dengan kades suka makmur yang terkesan menutupi kasus proyek siluman yang telah memakan korban nyawa

Daerah, Hukum359 Dilihat

RAJAWALINEWS – Deli Serdang – Kepala Desa Suka Makmur, Syahriel S.Sos, saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp (0813-76726xxx) perihal asal-usul proyek dan sumber dana, hingga berita ini diterbitkan tidak memberikan jawaban.sementara nyawa korban pekerja dilapangan proyek siluman tersebut telah melayang kades terkesan bungkam terkesan menutupi, (08-09-2025)

Deli Serdang kembali diguncang tragedi proyek “siluman”. Seorang pekerja dilaporkan tewas tersengat listrik saat mengerjakan perbaikan jalan di Jalan Aman, Dusun III, Gang Aman Baru, Desa Suka Makmur, Kecamatan Deli Tua, Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Lokasi kejadian baru dipasangi garis polisi pada Minggu (7/9/2025).

Korban, yang disebut-sebut berasal dari Kecamatan Namorambe, diduga tewas akibat tersengat arus dari sambungan listrik ilegal di sekitar lokasi kerja. Informasi sementara menyebutkan korban sempat dilarikan ke RS Hidayah, Desa Suka Makmur, namun nyawanya tidak tertolong. Hingga kini pihak kepolisian belum mengumumkan identitas resmi korban.

Saksi Mata Bicara

Seorang warga sekitar, Anto, pemilik usaha ayam potong yang rumahnya persis dekat lokasi, mengaku melihat langsung peristiwa tersebut.
“Korban jatuh tersengat listrik, suasana panik. Yang bikin kami bingung, pengawas proyek malah kabur setelah kejadian. Tidak ada yang bertanggung jawab di lapangan,” ungkapnya.

Keterangan ini memperkuat dugaan bahwa proyek berjalan tanpa standar pengawasan memadai.

Proyek Tanpa Identitas

Fakta lain yang menguatkan kecurigaan publik: tidak ada papan informasi proyek di lokasi. Warga sama sekali tidak tahu siapa kontraktor pelaksana, siapa penanggung jawab, dan dari mana sumber anggaran—apakah dari dana desa, APBD Kabupaten, atau bahkan APBN Provinsi Sumatera Utara.

Tokoh masyarakat Suka Makmur, Azhar, menegaskan:
“Kami prihatin. Tidak ada papan proyek, tidak jelas siapa yang mengerjakan, dan tidak jelas dari anggaran mana. Apalagi sudah memakan korban jiwa. Kami minta aparat mengusut tuntas fakta ini.”

Pertanyaan Menguat

Tragedi ini menyisakan sederet pertanyaan serius bagi publik:

Siapa penanggung jawab proyek jalan di Desa Suka Makmur?

Mengapa pekerjaan dilakukan tanpa papan informasi resmi?

Dari mana sumber dana proyek tersebut—dana desa, APBD, atau APBN?

Apakah sambungan listrik ilegal yang memicu sengatan sudah menjadi praktik biasa di proyek-proyek serupa?

Aktivis pemerhati desa sebelumnya sudah mengingatkan, proyek yang tidak tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD seharusnya tidak boleh dijalankan. Peristiwa di Suka Makmur kini menjadi bukti konkret bahaya proyek tanpa transparansi dan minim pengawasan.

Menanti Langkah Tegas

Masyarakat mendesak agar aparat penegak hukum, inspektorat, dan pemerintah daerah segera turun tangan: menelusuri asal-usul proyek, memeriksa sumber dana, dan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Tragedi ini bukan hanya soal nyawa pekerja yang melayang, tetapi juga soal gagalnya tata kelola proyek infrastruktur di Deli Serdang. Kasus ini akan menjadi ujian serius bagi komitmen pemerintah daerah dan aparat hukum dalam menegakkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keselamatan kerja.(Roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *